Hi Beauties!
Pasti sekarang kalian udah sering denger banyak brand kosmetik yang berani pakai statement
no perfume or
alcohol free kan? Sebenarnya, apakah kandungan ini benar berbahaya atau hanya gimmick yang dipakai brand untuk jualan?
We're about to find out what's the truth behind these two controversial ingredients and are they REALLY necessary to be added in our beauty products?
Alcohol
Alcohol is one of the most misunderstood ingredients in skincare. Sebelum kita sebel-sebelan sama alkohol, kamu harus tau apa sih sebenernya alkohol itu dan kenapa kandungan ini banyak dipakai di setiap produk kecantikan? Inget, tak kenal maka tak sayang..
Jadi, kalau dalam dunia kimia kata alkohol digunakan untuk menggambarkan (permisi nih ya bakal belibet kata-katanya) suatu senyawa organik dimana kumpulan hidroksil (-OH) terikat pada atom karbon, yang nantinya bisa membantu mengikat atom hidrogen dan / atau karbon lainnya. Intinya si alkohol ini bisa dipakai untuk ngebuat krim kita jadi
smooth dan
bleandable dan bisa juga sebagai pengawet agar gak tumbuh jamur di produk.
So, it actually quite useful and helpful yaa.
Jadi sis, alkohol itu aman?
Wait a minute, belum selesai bu. Karena alkohol jenis dari turunannya juga banyak banget, mari kita simplified dan bagi jadi dua
group of good boy alcohol and bad boy alcohol :
Bad Boy Alcohol, ew.
BEWARE : Ethanol, Isopropyl Alcohol, Alcohol Denat and Methanol
Kandungan diatas dipakai buat ngebantu tekstur di cream products jadi kerasa lebih ringan dan bisa membantu penyerapan lebih cepat kedalam kulit. Jadi krim kita yang kayaknya enak bgt dipake (biasanya yang berbentuk gel) pasti mempunyai kandungan ini sebagai kandungan utama.
But there is a downside.
Alkohol diatas bisa menyebabkan kulit jadi kering, iristasi dan yang paling engga banget, breakout atau tumbuh bruntusan dan bahkan jerawat. Jadi kalau menurutku, kandungan diatas itu adalah kandungan yang enggak banget
and they DON'T have a place in our beauty products. Para
bad boy alcohols ini kalau dipakai dalam jumlah yang tinggi dan dalam jangka waktu panjang bisa merusak
natural skin barrier kita yang artinya kulit jadi gak bisa lagi menyimpan kelembaban alami. Mereka juga bisa menstimulasi produksi minyak yang berlebih dan menjadi penyebab timbulnya jerawat, bruntusan atau milia karena kulit kamu kebanyakan ngeluarin minyak.
Ok sis, aku udah pake produk yang pake organik/natural ingredients tapi kok ada Benzyl Alcohol ya?
Oh well, benzyl is a little different to the other bad guy alcohols.. Walaupun dia masuk list sebagai pencetus alergi dari EU, tapi kandung ini penting banget untuk membantu organik dan natural skincare products untuk bebas dari tumbuhnya jamur dan bakteria. Benzyl sendiri bisa dihasilkan dari essential oil kayak Peru Balsam yang sudah dianggap aman sebagai preservative atau pengawet oleh COSMOS Organic Certification dari Eropa. Jadi, alkohol tipe ini banyak dipakai oleh organic and natural brands untuk membantu mereka menggunakan komposisi organik yang biasanya gak setahan lama
chemical ingredients.
But then again, kalau kamu punya kulit sensitif, alangkah baiknya untuk
patch test dulu sebelum menggunakan biar tetap aman ;)
Good Boy Alcohol
HELLO : Fatty alcohol (Cetearyl, Stearyl, Cetyl and Behenyl alcohol)
In the realms of alcohol world, fat is your friend. Tipe alkohol diatas berasal dari tumbuhan dan jauh berbeda dari
those bad boy alcohols.
Fatty alcohol ini biasanya berbentuk
solid pearly white wax dan dipakai untuk
emulsify atau membantu untuk menyatukan minyak dan air pada produk agar gak kepisah.
These good boys sama sekali gak bikin kulit kering atau menyebabkan iritasi pada kulit. Malah kebalikannya, mereka bisa jadi emollients yang bisa membantu melembabkan kulit kamu dan menyimpan air pada kulit.
So if you find them in an ingredient list you have nothing to worry about! They get the happy tick of approval 😄✔️
Fragrance
Oh this one is very controversial. Pasti kita semua suka sama produk yang wanginya enak kan? Contoh, "
coba deh sleeping mask ini baunya enak banget. Jadi pas tidur bikin rileks" atau "
foundation ini bagus sih, cuma astaga baunya kayak cat dinding".
So basically, itu adalah alasan utama kenapa brands menggunakan fragrance atau parfum di skin care atau kosmetik kita! Banyak customer yang lebih condong ke
products that smell good, rather than something odourless. Tapi apa sih sebenernya guna dari parfum?
Cuma satu sih, biar baunya enak.
That's it. Nothing else.
Fragrance bisa menyebabkan reaksi tersendiri terutama bagi kulit sensitif dan termasuk sebagai kandungan yang paling menyebabkan iritasi dan dapat memicu :
- alergi
- asma
- eczema
- sakit kepala
- iritasi
- mual
- psoriasis
Jadi, ada dua macam tujuan dari penggunaan fragrance dalam produk. Pertama sebagai scent atau bau untuk menetralisasi aroma dari bahan kimia pada produk (
yup, those chemicals sometimes smell nasty). Yang kedua, campuran dari essential oil and senyawa wewangian lainnya untuk menambah bau harum. Produk dengan label
unscented biasanya tetap menggunakan wewangian dengan tipe cara pertama diatas. Biasanya menggunakan oils untuk menutup bau dari bahan kimia lain.
Kalau kamu mempunyai kulit sensitif,
please for the sake of god, stay away from any fragranced beauty products! Mungkin dalam short term (dibawah 3 bulan) gak terasa apa-apa. Tapi setelah itu kandungan ini bisa memicu iritasi dan biasanya bruntusan.
Eww no way.
So intinya adalah,
be smart! Baca komposisi list di belakang kemasan! Perhatikan 5 ingredients awal di sebuah produk karena biasanya kandungan mereka bisa diatas 20% dari total komposisi. Dan kalau kalian lihat komposisi yang kalian ga ngerti, jangan males untuk googling dan cari tahu apa sebenernya kandungan itu. Siapa tau dia bisa jadi turunan dari
bad boy alcohols atau kata lain dari
fragrance chemicals. Time to shop smart, girls <3
Comments
Post a Comment